Komunitas Sosial
Komunitas Sosial
2024-10-12
Proses SalurDesa Pule, yang terletak di Kecamatan Karangturi, Kabupaten Karanganyar, saat ini menghadapi krisis air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Secara geografis, Desa Pule berada di dataran tinggi dengan kontur tanah yang berbukit-bukit, menjadikannya rawan mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba. Akses air dari sumber alam semakin terbatas karena kondisi alam yang gersang, dan warga desa kesulitan mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Penduduk Desa Pule sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Kendala air bersih sangat memengaruhi keseharian mereka, terutama untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan kebersihan.
Selain itu, di desa ini terdapat Pondok Serambi Al Aqsha yang juga mengalami kekurangan air bersih, tidak hanya mengganggu kebutuhan para santri, tetapi juga menghambat aktivitas di pondok, termasuk dalam hal ibadah dan pendidikan para santri. Sebagai langkah solutif, kami berencana membuat satu sumur yang diharapkan dapat menjadi sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, baik untuk keperluan rumah tangga maupun kebutuhan Pondok Serambi Al Aqsha.
DATA:2024-10-14
Proses SalurMadrasah Hidayatut Thullab, yang terletak di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, saat ini sedang menghadapi masalah serius terkait ketersediaan air bersih. Letak geografis madrasah yang dekat dengan laut menyebabkan sumber air tawar menjadi terbatas, karena sebagian besar air di sekitar kawasan tersebut terkontaminasi oleh air asin. Hal ini membuat madrasah kesulitan mendapatkan air bersih yang layak untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, wudhu, dan sanitasi. Untuk itu, kami berencana untuk membuat sumur galian di area yang lebih strategis. Pembuatan sumur galian diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk mendapatkan air tawar yang cukup bagi keperluan madrasah
DATA:2024-09-10
Proses SalurDi wilayah Pundong Padukuhan Geger pada tahun 2023 terjadi kemarau panjang dan terkena dampak yaitu kekeringan. Warga mempunyai sumur bor dari bantuan pemerintah akan tetapi tidak berjalan dengan lancar dan mesin sering rusak yang akhirnya tidak bisa lagi digunakan. Pada akhirnya pada bulan Maret mesin pompa sumur bor yang berada di kedalaman sekitar 55 meter benar-benar mati tidak dapat difungsikan kembali. Warga yang awalnya bergantung pada pompa sumur bor akhirnya kembali ke satu-satunya sumber mata air yang dimiliki dusun Geger. Setiap pagi dan sore warga dengan antri mengambil air dengan deligen untuk keperluan di rumah masing-masing seperti minum dan air toilet. Setiap sore juga warga antri untuk mandi dan mencuci pakaian langsung di kamar mandi sumber mata air. Ketika kekeringan juga otomatis sumber mata air juga minim, alhasil setiap rt bergilir dan dibatasi untuk pemakaiannya. Dan karena sumber mata air sudah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, pengairan di sawah tidak ada, sebagian petani akhirnya harus membeli air agar bisa melanjutkan pertanian.
DATA: