Bantu Wujudkan Madrasah Pertama Indonesia di Kamboja Yuk!

Tahukah Kamu? Di tengah keindahan Kamboja, Negeri Seribu Wajah, hidup lebih dari 16 juta jiwa, namun, hanya kurang dari 2% umat Muslim yang bertempat tinggal di sana. Di Kampong Champ, pusat peradaban Islam di Kamboja, masyarakat Muslim banyak yang hidup sederhana sebagai minoritas. Bahkan Fasilitas pendidikan agama disana sangat terbatas sehingga banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah. Mereka membutuhkan madrasah yang layak untuk belajar agama, agar tumbuh menjadi generasi yang kokoh dalam iman dan ilmu.

Kenapa Bangun Madrasah di Kamboja?

1️⃣ Krisis yang Membutuhkan Perhatian
Di tengah maraknya isu-isu seperti judi online yang meresahkan, pendidikan agama menjadi harapan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Kamboja.

2️⃣ Minim Bantuan
Di saat perhatian dunia banyak tertuju pada Palestina atau wilayah lain, Kamboja hampir luput dari perhatian. Inilah kesempatan kita untuk meluaskan manfaat ke tempat yang benar-benar membutuhkan.

3️⃣ Potensi Generasi Muslim
Saat ini, lebih dari 100 anak belajar dengan fasilitas seadanya. Dengan madrasah yang layak, kita bisa membantu hingga 300 anak dan remaja (SD-SMP-SMA), mayoritas dari mereka masih usia SD.

Perjalanan Kami: Dari Inisiasi Hingga Sekarang

🚶‍♂️ Kunjungan Pertama (2020)

• Bersama tim, kami melihat langsung kondisi Kampong Champ.
• Inisiasi pembangunan madrasah dimulai meski banyak keterbatasan.

Ayo Ambil Peran dalam Perubahan

Visi kami di Kitamukmin.id adalah peduli terhadap kondisi umat dan lingkungan, sekaligus menggerakkan orang lain untuk ikut peduli. Bersama Beramalbersama.com kami berkolaborasi untuk bisa membantu lebih banyak orang salah satunya masyarakat Kampong Cham di Kamboja.

Dengan dukungan Kamu, kita bisa:
✅ Menyelesaikan pembangunan madrasah yang layak dan nyaman.
✅ Membagikan 500 paket makanan siap saji
✅ Membagikan 100 Hijab Syar’i
✅ Membagikan 30 Quran berbahasa Kamboja

💡 Ayo bantu mereka meraih masa depan yang lebih baik.
📌 “Kalau Bukan kita yang peduli, siapa lagi?”